Beberapa Konsep Dasar yang Perlu diketahui sebagai Dasar Pembentukan Portofolio Optimal

Konsep Dasar yang Perlu diketahui sebagai Dasar Pembentukan Portofolio Optimal



Sebelum melangkah pada pembahasan pembentukan portofolio yang optimal, sebaiknya mengetahui terlebih dahulu pengertian dari portofolio.

Portofolio adalah sekumpulan investasi yang dipunyai oleh perusahaan tertentu.

Setelah mengetahui pengertian dari portofolio kita lanjut pembahasan utamanya yakni konsep dasar pembentukan portofolio optimal. Ada tiga konsep dasar yang perlu diketahui sebagai dasar untuk memahami pembentukan portofolio optimal, yaitu:
  1. Portofolio efisien dan portofolio optimal; 
  2. Fungsi utilitas dan kurva indiferen;
  3. Aset berisiko dan aset bebas risiko.

Portofolio Efisien dan Portofolio Optimal

Dalam pembentukan portofolio, investor selalu ingin memaksimalkan return harapan dengan tingkat risiko tertentu yang bersedia ditanggungnya, atau mencari portofolio yang menawarkan risiko terendah dengan tingkat return tertentu. Karakteristik portofolio seperti ini disebut sebagai portofolio yang efisien.

Untuk membentuk portofolio yang efisien, kita harus berpegang pada asumsi tentang bagaimana perilaku investor dalam pembuatan keputusan investasi yang akan diambilnya.

Salah satu asumsi yang paling penting adalah bahwa semua investor tidak menyukai risiko (risk averse). Investor seperti ini jika dihadapkan pada dua pilihan investasi yang menawarkan retum yang sama dengan risiko yang berbeda, akan cenderung memilih investasi dengan risiko yang lebih rendah. Misalnya jika investasi A (return 15%, risiko 7 %) dan investasi B (retum 15%, risiko 5%), maka investor yang risk averse tersebut akan cenderung memilih investasi B.

Sedangkan, portofolio optimal merupakan portofolio yang dipilih seorang investor dari sekian banyak pilihan yang ada pada kumpulan portofolio efisien. Tentunya portofolio yang dipilih investor adalah portofolio yang sesuai dengan preferensi investor bersangkutan terhadap return maupun terhadap risiko yang bersedia ditanggungnya.

Fungsi Utilitas dan Kurva Indeferen

Dalam ilmu ekonomi, dikenal adanya "teori pilihan" yang membahas proses pembuatan keputusan di antara dua atau lebih alternatif pilihan. Salah satu konsep penting dalam teori pilihan adalah apa yang disebut sebagai konsep fungsi utilitas.

Fungsi utilitas bisa diartikan sebagai suatu fungsi matematis yang menunjukkan nilai dari semua alternatif pilihan yang ada. Semakin tinggi nilai suatu alternatif pilihan, semakin tinggi utilitas alternatif tersebut. Dalam konteks manajemen portofolio, fungsi utilitas menunjukkan preferensi seorang investor terhadap berbagai pilihan investasi dengan masing-masing risiko dan tingkat return harapan.

Fungsi utilitas bisa digambarkan dalam bentuk grafik sebagai kurva indiferen. Gambar 5.1. di bawah ini menunjukkan tiga kurva indeferen yang dilambangkan sebagai u1, u2, dan u3. Garis horizontal menggambarkan risiko, sedangkan garis vertikal menggambarkan return harapan. Setiap kurva indiferen menggambarkan suatu kumpulan portofolio dengan return harapan dan risikonya masing-masing.

Setiap titik-titik yang terletak di sepanjang suatu kurva indiferen menggambarkan kombinasi return diharapkan dan risiko yang akan memberikan utilitas yang sama bagi investor. Misalnya pada kurva indiferen u1, terdapat dua titik u1a dan u1b yang masing-masing menunjukkan kombinasi return diharapkan dan risiko tertentu. Titik u1a mempunyai return diharapkan dan risiko yang lebih kecil daripada titik u1b.

Seorang investor akan mempunyai preferensi yang sama terhadap setiap titik dalam suatu kurva indiferen, karena titik-titik dalam kurva indiferen tersebut menunjukkan seberapa besar tingkat risk averse seorang investor. Kemiringan (slope) positif kurva indiferen menggambarkan bahwa investor selalu menginginkan return yang lebih besar sebagai kompensasi atas risiko yang lebih tinggi yang harus ditanggungnya. 




Dalam Gambar 5.1 di atas terlihat bahwa semakin jauh suatu kurva indiferen dari sumbu horizontal, semakin tinggi utilitasnya bagi seorang investor. Semakin tinggi utilitas suatu kurva indiferen, berarti semakin tinggi tingkat return harapan pada setiap tingkat risiko. Dalam gambar di atas terlihat bahwa kurva indiferen u3 mempunyai utilitas yang paling tinggi dibanding dua kurva lainnya.

Aset Berisiko dan Aset Bebas Risiko

Dalam berinvestasi, investor bisa memilih menginvestasikan dananya pada berbagai aset, baik aset yang berisiko maupun aset yang bebas risiko, ataupun kombinasi dari kedua aset tersebut. Pilihan investor atas aset-aset tersebut akan tergantung dari sejauh mana preferensi investor terhadap risiko. Semakin enggan seorang investor terhadap risiko (risk averse), maka pilihan investasinya akan cenderung lebih banyak pada aset yang bebas risiko.

Aset berisiko adalah aset-aset yang tingkat return aktual nya di masa depan masih mengandung ketidakpastian. Salah satu contoh aset berisiko adalah saham. Misalnya seorang investor hari ini membeli saham PT Gudang Garam dan akan tetap memegangnya untuk jangka waktu 1 tahun ke depan.

Pada saat investor tersebut membeli saham PT Gudang Garam, dia tidak tahu pasti berapa return aktual yang akan diperolehnya 1 tahun lagi. Return yang akan diperolehnya sangat tergantung dari harga saham PT Gudang Garam tersebut 1 tahun mendatang dan berapa dividen yang akan dibayarkan perusahaan tersebut. Oleh karena itu, saham PT Gudang Garam bisa digolongkan dalam aset berisiko.

Aset bebas risiko merupakan aset yang tingkat return-nya di masa depan sudah bisa dipastikan pada saat ini, dan ditunjukkan oleh varians return yang sama dengan nol. Salah satu contoh aset bebas resiko adalah obligasi jangka pendek yang diterbitkan pemerintah.

Untuk kasus di Indonesia, Sertifikat Bank Indonesia (SBI) yang diterbitkan oleh Bank Indonesia merupakan salah satu contoh aset bebas risiko. Jika investor misalnya membeli SBI jangka waktu 3 bulan dengan tingkat bunga 15%, maka bisa dipastikan bahwa pada waktu SBI tersebut jatuh tempo, investor akan memperoleh return sebesar 15% Tetapi, akan lain halnya jika investor tersebut membeli obligasi pemerintah yang berjangka panjang, misalnya 30 tahun.

Investor boleh yakin bahwa pemerintah akan membayar bunga obligasi sebesar yang dijanjikan, tapi investor harus siap menanggung risiko penurunan harga obligasi jika misalnya tingkat suku bunga yang berlaku mengalami peningkatan, selama menunggu waktu 30 tahun ke depan.


Sumber :
Eduardus Tandelilin, 2010, Portofolio dan Investasi, Yogyakarta, Kanisius.
https://pengertiandefinisi.com/pengertian-portofolio-dilihat-dari-beberapa-bidang/

Next Post Previous Post